Jumat, 02 Maret 2012

Gula... :9

Manfaat Gula


Disampaikan dalam acara Talk Show Kesehatan di Radio Harmoni tanggal 23 Juni 2011 dengan narasumber Intan Kusumadiani, Amg (ahli gizi RSK Budi Rahayu Blitar)
Gula sebagai bahan pemanis hampir tidak dapat dipisahkan dalam konsumsi sehari-hari. Berbagai makanan dan minuman terasa tidak nikmat bila tidak menggunakan gula sebagai pemanisnya. Kue-kue juga biskuit sangat identik dengan rasa manisnya gula, begitu pula saat menikmati teh, kopi dan minuman lainnya akan terasa lebih sedapbila ditambahkan gula. Namun, hati-hati ! jangan sampai terlena dengan kelezatan gula, mengkonsumsi gula berlebihan dapat memicu berbagai macam penyakit.

Gula adalah salah satu sumber karbohidrat. Nah kalau cerita tentang karbohidrat, karbohidrat ini dibagi menjadi dua yakni karbohidrat sederhana dan karbohidrat kompleks. Gula adalah salah satu karbohidrat sederhana. Jenis karbohidrat sederhana yang lain banyak kita temui pada madu, buah-buahan dan susu. Sedangkan karbohidrat kompleks misalnya pati, glikogen (simpanan energi dalam tubuh), selulosa, serat, nasi, jagung, mie, ubi dan lain-lain.

Karbohidrat yang terkandung dalam gula baik gula pasir, gula aren dan gula kelapa dalam 10 gram atau 1 sendok makan adalah 9 gram. Sedangkan kandungan kalorinya adalah 37 kalori. Sedangkan zat gizi yang lain seperti protein, lemak dan vitamin tidak terkandung didalamnya.

Gula termasuk dalam sumber karbohidrat tetapi bukan sumber energi utama, sumber energi utama adalah karbohidrat kompleks. Penggunaan gula yang terlalu banyak tidak dianjurkan. Dari beberapa sumber yang saya baca apapun jenis gulanya, jika dikonsumsi berlebihan maka bisa memicu berbagai masalah seperti diabetes dan kegemukan. Pakar kesehatan bahkan mengatakan, gula sudah bisa disebut racun jika dikonsumsi lebih dari 8 sendok teh dalam sehari. Dan 8 sdt gula perhari ini setara dengan 291,2 kalori.
Batas penggunaan gula berdasarkan Pesan Dasar Gizi Seimbang, penggunaan gula dianjurkan 5% dari jumlah kecukupan energi atau sekitar 3-4 sendok makan setiap hari atau 8 sendok teh perhari.

Penggunaan gula sehari-hari harus seimbang jadi kita harus mengkonsumsi gula secara seimbang yang berarti mengatur agar karbohidrat yang masuk dalam tubuh seimbang dengan energi yang dikeluarkan.

Energi yang dikeluarkan orang tidak sama, karena bergantung pada usia, barat badan dan aktivitas yang dilakukan. Jumlah rata-rata energi yang diperlukan adalah antara 1.500 Kkal (kilo kalori) untuk orang dengan aktivitas ringan sampai 1.800 Kkal (kilo kalori) bila melakukan aktivitas sedang. Angka ini juga termasuk energi yang diperoleh dari lemak dan protein. Dan jika seseorang aktifitasnya semakin berat maka jumlah gula yang boleh diberikan sedikit lebih banyak daripada yang beraktifitas ringan kira-kira 10-15% dari total kebutuhan energi

Karena gula tidak hanya diperoleh dari makanan berkabohidrat, maka agar tetap seimbang maka jumlah karbohidrat yang dapat dikonsumsi adalah 40% hingga 50% untuk karbohidrat kompleks, dan sisanya 10% hingga 15% untuk konsumsi karbohidrat sederhana. Singkatnya, seperti  berikut:

Gula

Aktivitas Ringan
Aktivitas Sedang
Kebutuhan Energi 1.500 Kkal 1.800 Kkal
Konsumsi gula kompleks yang diperbolehkan (40% – 50 %) 600 Kkal – 750 Kkal 720 Kkal – 900 Kkal
Konsumsi Gula sederhana yang diperbolehkan (10% – 15%) 150 Kkal – 225 Kkal 180 Kkal – 270 Kkal


Menurut Nancy Appleton, Ph.D, penulis buku Lick The Sugar Habits, terdapat berbagai dampak dari konsumsi gula yang berlebih terhadap sistem metabolisme. Di antaranya :
  1. Gula dapat menekan sistem imun dan merusak pertahanan tubuh terhadap penyakit infeksi.
  2. Mengacaukan hubungan mineral dalam tubuh, sehingga terjadi kekurangan kromium dan tembaga. Juga menghambat penyerapan kalsium dan magnesium.
  3. Meningkatkan adrenalin dengan cepat, meningkatkan hiperaktif, kecemasan, sulit berkonsentrasi, dan mudah tersinggung.
  4. Meningkatkan kolesterol jahat LDL dan trigliserida, serta menurunkan HDL.
  5. Menurunkan fungsi dan elastisitas jaringan tubuh.
  6. Melemahkan penglihatan.
  7. Menimbulkan banyak masalah pada pencernaan.
  8. Menyebabkan penuaan dini.
  9. Merusak gigi dan gusi.
  10. Gula merupakan makanan bergizi bagi sel kanker (payudara, ovarium, prostat, pankreas, paru-paru, dan lain-lain).
  11. Memicu penyakit autoimun, seperti artritis, berbagai jenis sklerosis, dll.
  12. Gula dapat menyuburkan jamur Candida albicans.
  13. Gula dapat menyebabkan batu saluran kemih, usus buntu, wasir, dan varises.
  14. Menurunkan kadar vitamin E dalam tubuh.
  15. Menyebabkan eksim pada anak-anak.
  16. Merusak pankreas, ginjal, dan hati.
  17. Menyebabkan ketidakseimbangan hormon (estrogen pada pria dan memperparah sindroma pramenstruasi).
  18. Meningkatkan radikal bebas dan stres oksidatif.
  19. Merusak struktur DNA.
  20. Menyebabkan sakit kepala, termasuk migrain, dll.

Gula pasir, gula batu, dan gula merah adalah makanan yang manis dan disukai banyak orang. Walau pun sama-sama manis, tetapi ketiga jenis gula di atas dapat memberikan efek yang berbeda untuk kesehatan tubuh dan organ pankreas kita.
Gula Pasir
Gula pasir merupakan makanan yang paling sering digunakan dalam makanan dan minuman sehari-hari. Kopi dan teh rasanya pasti kurang nikmat tanpa gula. Demikian pula pada minuman ringan atau jus, pasti umumnya menggunakan gula pasir.
Dalam tubuh kita, gula pasir merupakan karbohidrat sederhana yang sulit dicerna dan diubah menjadi energi. Untuk mengubah gula pasir menjadi gula darah, tubuh hanya memerlukan waktu 3 menit. Tetapi untuk mengubah gula darah menjadi energi yang dapat disimpan dalam otot, pankreas memerlukan waktu kira-kira 140 menit. Dengan demikian, mengolah gula pasir menjadi energi merupakan pekerjaan yang sangat melelahkan bagi pankreas. Pankreas yang normal hanya mampu mengubah 1/2 sendok makan gula pasir menjadi energi setiap hari. Berat 1/2 sendok makan gula pasir kira-kira 5 gram. Bila kita mengkonsumsi lebih dari 1/2 sendok gula, maka sisanya akan menjadi gula darah dan lemak tubuh. Akibatnya adalah orang menjadi bertambah gemuk, dan lama-kelamaan akan menderita diabetes.

Gula Batu:

Bagi pankreas dan tubuh, gula batu mempunyai efek yang berbeda dengan gula pasir. Untuk mengkonversi gula batu menjadi gula darah, membutuhkan waktu yang sama, yaitu 3 menit. Untuk mengubah gula darah menjadi energi, juga dibutuhkan waktu 3 menit.
Indeks Lelah pankreas juga jauh lebih rendah, yaitu +0,0005! Ini berarti lebih rendah 10.000 x dari gula pasir! Pankreas hampir tidak merasa lelah mengkonversi gula batu menjadi energi. Ini berarti gula batu masih merupakan karbohidrat kompleks yang sehat. Dengan demikian, gula batu merupakan makanan yang jauh lebih sehat dari gula pasir. Pankreas yang normal mampu mengkonversi 6 sendok makan gula batu menjadi energi setiap hari atau kira-kira 60 gram.

Gula Merah:

Gula merah juga mempunyai efek yang berbeda dengan gula pasir. Untuk mengkonversi gula merah menjadi gula darah di dalam tubuh, dibutuhkan waktu yang relatif sama, yaitu 3 menit. Selanjutnya, untuk mengubah gula darah menjadi energi, juga dibutuhkan waktu yang singkat, yaitu 3 menit juga.
Indeks Lelah pankreas dalam menghasilkan insulin untuk mengubah gula darah menjadi energi +0,00005 Ternyata lebih rendah kira-kira 10 x dari gula batu! Ini berarti gula merah masih merupakan karbohidrat kompleks yang sehat. Dengan demikian, gula merah termasuk dalam makanan sehat. Pankreas mampu mengkonversi 9 sendok makan gula merah menjadi energi setiap hari atau kira-kira 90 gram.
Gula merah dan gula batu diyakini memberikan efek yang baik bagi pankreas sehingga tidak lelah dan tetap sehat, karena merupakan karbohidrat kompleks dan lebih sehat jika dibandingkan dengan gula pasir.

Tapi kembali lagi pada prinsip semula, jangan mengkonsumsi gula secara berlebihan, sekalipun gula merah maupun gula batu, karena pankreas juga mempunyai batas kemampuan untuk mengkonversi gula menjadi energi.

Jika pankreas kita mengalami kelelahan maka salah satu akibat yang ditimbulkan adalah penyakit diabetes mellitus. Karena gula yang kita konsumsi akan dirubah menjadi energi yang digunakan untuk berbagai aktivitas sel dan jaringan, jika jumlahnya berlebihan maka hormon insulin akan mengambil peranan penting. Hormon insulin ini dihasilkan oleh sel-sel langerhans pankreas akan menurunkan gula darah. Mekanisme ini dilakukan meliputi peningkatan laju penggunaan glukosa melalui oksidasi, glikogenesis (perubahan glukosa menjadi glikogen) dan lipogenesis (perubahan glukosa menjadi lemak).

Pada penderita diabetes mellitus produksi insulin tidak mencukupi akibatnya bila konsumsi gula dan karbohidrat lainnya berlebihan maka glukosa sebagai hasil metabolismenya akan menumpuk dalam darah dan terjadi kenaikan gula darah. yang akhirnya bisa lolos dari proses di ginjal sehingga ikut terbawa ke dalam air seni. Hal ini dapat mengakibatkan munculnya gejala diabetes seperti sering buang air kecil dan penurunan berat badan karena tubuh tidak dapat menggunakan energi dari makanan. Jika dibiarkan tidak terkendali, diabetes bisa menyebabkan kadar gula darah menjadi sangat tinggi, yang dapat menyebabkan kondisi kesehatan yang serius atau bahkan kematian.
PERMEN DAN ANAK-ANAK
Berbicara tentang anak-anak yang tidak bisa dipisahkan dari permen ataupun coklat. Entah mengapa dua hal tersebut layaknya dua saudara yang sangat kompak, senantiasa seiring dan sejalan. “Dimana ada anak-anak disitu ada permen”, dan  “dimana ada permen disitu ada anak-anak”.

Saat ini para orang tua khawatir akan kesehatan gigi anak-anak mereka karena seringnya mengkonsumsi permen, apalagi produsen permen dalam mengemas produknya kini semakin kreatif dan selalu menawarkan hal yangmenarik minat dan menggiurkan anak-anak. Misalnya perubahan kemasan permen , bentuk permen yang lucu-lucu menyerupai tokoh kartun favorit mereka, variasi rasa (manis, asam atau asin), sampai pada metode pemasaran pemberian hadiah, diskon jika membeli permen dalam jumlah besar. Hal ini yang kemudian semakin meningkatkan rasa cemas para orang tua.

Seperti yang diketahui bahwa sebagian besar permen yang beredar dipasaran saat ini adalah permen yang mengandung gula. Jika anak tidak menggosok gigi dengan benar maka sisa gula yang tertinggal akan bakteri mulut merusak gigi.
Mekanismenya adalah permen yang dikonsumsi oleh anak-anak tersebut mengandung gula yang nantinya “memberi makanan” bagi bakteri untuk berkembang merusak gigi. Gigi anak-anak nantinya jika terus menerus menghadapi serangan gula dari permen yang bertubi-tubi akan menimbulkan lubang gigi dan kemungkinan besar mengarah pada rampant caries, suatu bentuk karies (lubang gigi) yang perjalanannya sangat cepat yang ditandai oleh lubang gigi pada bagian interdental  (antara gigi dengan gigi) dan biasanya berwarna hitam.

Sebagai orang tua yang bijak, jangan terlalu sering memberikan permen kepada anak-anak, mungkin ganti saja dengan snack yang bergizi dan mengajarkan anak untuk gosok gigi dengan benar.



PEMANIS BUATAN
Karena terbatasnya penggunaan gula banyak juga orang yang memilih menggunakan gula sintesis atau pemanis buatan yang banyak beredar di pasaran. Apalagi mengingat efek negatifnya maka banyak pula memilih mengonsumsi pemanis buatan ketimbang gula alami. Di samping lebih murah, gula buatan dianggap mengandung kalori lebih rendah ketimbang dengan gula alami.

Produk-produk yang dibuat dengan pemanis buatan mengandung kalori yang lebih rendah dibandingkan produk yang dibuat dengan gula. Sebab, pemanis sintetis memiliki rasa lebih manis dibandingkan gula alami sehingga pemakaiannya lebih sedikit.
-                Aspartame : Batas penggunaan dalam sehari yaitu 50 mg/kg BB
-                Saccharin  : Batas penggunaan dalam sehari 5 mg/kg BB
-                Acesulfame : Batas penggunaan dalam sehari 15 mg/kg BB
-                Sucralose : Batas penggunaan dalam sehari  5 mg/kg BB

Perlu kita tahu mengurangi konsumsi gula tidak akan menyebabkan kita kekurangan energi, karena banyak makanan yang bisa menggantikan fungsi dari gula yaitu sumber karbohidrat yang lain seperti beras, roti, jagung, kentang, mie, dan sebagainya karbohidrat ini akan diubah menjadi glukosa melalui proses pencernaan. Nah untuk mengurangi konsumsi gula dalam pola makan harian kita, ada beberapa cara yang dapat kita lakukan :
  1. Hindari produk-produk instant atau kemasan, termasuk yang dibuat dengan tepung. Konsumsilah makanan dalam bentuk alami, kecuali buah atau jus kalengan.
  2. Konsumsilah lebih banyak buah-buahan manis sebagai pengganti pemanis dari gula.
  3. Hentikan kebiasaan mengkonsumsi makanan manis favorit Anda selama tiga minggu. Setelah selang waktu itu, indra perasa Anda akan mengalami perubahan dan kebutuhan Anda akan makanan manis tidak akan sekuat sebelumnya.
  4. Pilihlah madu sebagai pengganti manisnya gula. Selain lebih alami, madu banyak khasiatnya dan manisnya pun tak kalah dibandingkan gula biasa.
  5. Kendalikan dorongan untuk ngemil, terutama makanan manis. Misalnya jika Anda ingin menyantap sepotong donat manis, ambil jeda 15 menit untuk memikirkan makanan itu lagi atau alihkan dengan aktivitas lain.
  6. Minumlah banyak air putih sepanjang hari. Terkadang kita salah mengartikan dehidrasi sebagai rasa lapar.
  7. Pilihlah makanan berprotein karena dapat diserap lebih lama dari pada karbohidrat dan membuat rasa kenyang bertahan lama.
  8. Jika terpaksa harus mengkonsumsi gula, pilihlah gula rendah kalori yang banyak tersedia di pasaran.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar